 
  Bicara  tentang kapal selam Indonesia ingatan kita tentu bernostalgia kemasa  lampau. Saat itu, di tahun 60 an Angkatan laut Indonesia merupakan yang  terkuat no 2 di Asia sesudah Cina. Bagai mana tidak, saat itu Indonesia  telah memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey dari Unisoviet (sekarang  Rusia). Dengan armada kapal selam sebanyak itu tentu angkatan laut  memiliki kekuatan yang menakutkan bagi negara lain. 
Kapal  selam Indonesia datang pertama kali pada tanggal 12 September 1959  sebanyak dua buah dan diberi nama RI Tjakra dan RI Nanggala. Kapal selam  dibawah divisi 101 ini diperkenalkan pada hari angkatan perang pada  tanggal 5 Oktober di teluk Jakarta.
Sebagai  penanda, setiap kapal selam diberi nomor lambung dengan kode empat  kosong sekian. Mulai dari 401 hingga 412. Sayang kiprah kapal selam  buatan rusia ini tidak bertahan lama karena kurangnya dana dan putusnya  hubungan diplomatik saat itu.
Di  tahun 1981, Angkatan laut kedatangan 2 kapal selam tipe 209/300 buatan  Jerman sebagai pengganti tugas kapal selam buatan Rusia. Kapal selam ini  di beri nomor lambung yang sama dengan pendahulunya RI Tjakra dan RI  Nangala yaitu 401 dan 402.
Untuk  memperbaiki kinerja KRI Cakra melakukan overhaul (perbaikan total) di  galangan kapal Korea pada tahun 2004. Untuk mengembalikan kinerjanya  sekitar 80%, Angkatan Laut mesti merogoh kocek $60 juta dan menunggu  selama 22 bulan.
Overhaul itu meliputi perbaikan bangunan kapal, peralatan navigasi, peralatan komunikasi, sistem kendali senjata, disel generator, tangki ? tangki-tangki, dan peralatan sensor(radar dan sonar), serta penggantian sejumlah komponen radar dan sonar dengan peralatan baru. Overhaul ini diselesaikan pada bulan Februari 2006.
Di tahun 2008, Angkatan Laut juga berencana meng- overhaul KRI Nanggala untuk meningkatkan daya tempurnya, karena daya tempurnya telah berkurang dibawah 50%. Sebagai pemenag tener tiga perusahaan masing-masing HDW Jerman, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME), dan PT PAL. Sampai tulisan ini diturunkan Dephan belum menunjuk siapa pemenang tendernya.
Kita harapkan dimasa depan pemerintah bisa menambah kapal selam, karena laut kita sangat luas dan perlu dijaga. Dan untuk awak kapal selam Indonesia, teruslah menjaga Indonesia sesuai dengan motto anda "Tabah sampai akhir".
Overhaul itu meliputi perbaikan bangunan kapal, peralatan navigasi, peralatan komunikasi, sistem kendali senjata, disel generator, tangki ? tangki-tangki, dan peralatan sensor(radar dan sonar), serta penggantian sejumlah komponen radar dan sonar dengan peralatan baru. Overhaul ini diselesaikan pada bulan Februari 2006.
Di tahun 2008, Angkatan Laut juga berencana meng- overhaul KRI Nanggala untuk meningkatkan daya tempurnya, karena daya tempurnya telah berkurang dibawah 50%. Sebagai pemenag tener tiga perusahaan masing-masing HDW Jerman, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME), dan PT PAL. Sampai tulisan ini diturunkan Dephan belum menunjuk siapa pemenang tendernya.
Kita harapkan dimasa depan pemerintah bisa menambah kapal selam, karena laut kita sangat luas dan perlu dijaga. Dan untuk awak kapal selam Indonesia, teruslah menjaga Indonesia sesuai dengan motto anda "Tabah sampai akhir".
Sumber: tni.mil



 
    
 
  

















0 comments
Posting Komentar